Budaya Main Handphone Anak Muda

Siapa yang disini nggak pernah main handphone ? 

sumber : pixabay

Pasti pernah semua :D

Apalagi sekarang sekolah secara daring, makin lengket aja tuh tangan kita sama handphone dan laptop.

Tapi kali ini saya bukan mau ngebahas tentang daring*heheheh.

Postingan kali ini tentang anak muda dan handphone. Ikatan cinta yang terjalin antar keduanya *lebay ah  :)

Zaman saya kecil dahulu kalau yang namanya main pasti nggak ada tuh yang sibuk mainin handphonenya.  

 Ya Iyalah nggak main handphone, zaman dahulu handphone belum terkenal banget. Kalaupun ada, cuman untuk nelpon, sms, sama main game ular-ularan. :D

Karena itulah saya bersyukur lahir lebih awal sebelum handphone terkenal banget kayak sekarang. Sebenarnya  kalau dipikir-pikir handphone nggak salah sih, handphone itu sifatnya nertal. Positif dan negatifnya tergantung kepada si pemakai.

Kalian sering banget nggak sih setiap kali ngumpul bareng teman atau sekedar main bareng. Pasti ujung-ujungnya main handphone masing-maasing. Saya sendiri pernah melakukan itu, rasanya tuh kayak gerakan  refleks gitu. 

Saat yang lain main handphone sendirri-sediri tiba tangan ini juga ikutan mau buka handphone. Padahal cuman refresh - refresh Instagram doang. Nggak ada tujuan sama sekali.

Pernah nggak kalian kayak gitu? Atau mungkin pernah melihatnya ?

Tanpa kita sadari itu bisa mengurangi waktu kebersamaan kita. Mungkin sepele, tapi budaya ini sudah menjalar khusunya kalangan anak muda.  :D

Mau marah juga nggak bisa sih karena ini sudah seperti budaya yang sudah biasa dan bakal aneh kalau nggak lakuin hal tersebut hahahhaah. 

Sedikit cerita, aku dulu pernah nih nemu postigan di facebook isinya kayak tantangan gitu. Jadi kita tuh nggak boleh sentuh handphone saat lagi kumpul-kumpul. Semua handphone ditaruh di atas meja . Siapa yang tangannya "gatel'  pengen sentuh handphone dia kalah.

Seru juga ya kederangannya : D

Setelah dipikir-pikir tantangan itu bertujuan agar kita nggak fokus ke handphone sendiri-sendiri dan kita bakal habiskan waktu yang tadinya untuk main handphone jadi ngobrol bareng teman-teman.

Simple tapi bermakna.

Yang paling miris tuh saat ada orang ajak bicara tapi tatapan  mata kita malah ke handphone. Walaupun kita ikut mendengarkan tapi itu terkesan seperti tidak mengharagai. 

Kadang hal sepele sangat berdampak besar orang lain :D

Oke, sekian dulu tulisan dariku. Sampai berjumpa di postinganku berikutnya.

Salam Manisku 

Naden Milen